PROPERTI SYARIAH – Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan atau yang akrab disapa Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3 telah dilaksanakan Uji Laik Fungsi (ULF) dalam rangka memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan fasilitas perlengkapan jalan yang ada di ruas Jalan Tol dapat terpenuhi dengan baik serta sesuai ketentuan dan kriteria yang berlaku, terutama aspek keselamatan lalu lintas.

Pelaksanaan ULF yang dilakukan pada pada Selasa & Rabu (1-2/11/2022) terdiri dari Seksi 2 (Pamulihan – Sumedang) sepanjang 17,05 Km dan Seksi 3 (Sumedang – Cimalaka) sepanjang 4,05 Km oleh tim evaluasi yang terdiri dari unsur Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, kehadiran Jalan Tol Cisumdawu nantinya dapat memberikan peran penting sebagai konektivitas pendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membuka banyak peluang usaha baru di wilayah Jawa Barat khususnya di wilayah Cileunyi – Sumedang – Dawuan dan sekitarnya.

“Dengan kelancaran waktu dan jarak tempuh yang dapat dipangkas melalui kehadiran Jalan Tol Cisumdawu, tentunya akan semakin meningkatkan pendistribusian barang dan jasa serta menghemat operasional bahan bakar kendaraan,” ujar Danang.

Kepala Sub Direktorat Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Agung Hari Prabowo juga mengatakan Dalam kegiatan ULF ini semua bagian-bagian jalan mulai dari perkerasan, struktur jembatan/flyover/underpass, termasuk fasilitas perlengkapan jalan yaitu PJU, rambu-rambu dan marka serta Gerbang Tol dan fasilitasnya itu dicek semua sesuai ketentuan dan kriteria teknis yang berlaku.

Ditambahkan Kepala BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat, Wilan Oktavian, dari hasil catatan atau rekomendasi Tim ULF akan dilakukan perbaikan di lapangan sebagai persyaratan sebelum difungsikan atau dioperasikannya Jalan Tol Cisumdawu.

“PT. CKJT selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan melakukan sosialisasi fungsional atau operasional Jalan Tol Cisumdawu kepada pengguna jalan. Diharapkan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3 sudah dioperasikan untuk mendukung Jalur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,” tambahnya.

Kegiatan ULF terbagi menjadi 3 (tiga) Sub Tim yaitu Sub Tim Pertama terdiri dari Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Keselamatan dan Keamanan Jalan dan Jembatan) bertugas melakukan pemeriksaan terkait dengan bidang keselamatan dan manajemen lalu lintas.

Sub Tim Kedua terdiri dari Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Pembangunan Jalan Bebas Hambatan), BPJT (Bidang Teknik) dan BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat bertugas melakukan pemeriksaan terkait sarana jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap.

Selanjutnya Sub Tim Ketiga terdiri dari Ditjen Bina Marga (Sub Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Hambatan, Sub Direktorat Pengadaan Tanah serta  Bagian Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan Bencana) dan BPJT (Bidang Operasi dan Pemeliharaan) bertugas melakukan pemeriksaan terkait dengan bidang operasi dan administrasi.

Sebagai informasi, pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp. 5,5 Triliun.

Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah. Seksi 1 sudah operasional 100%, sedangkan progres konstruksi untuk Seksi 2 sudah mencapai 97,94% dan telah dilaksanakan uji laik fungsi.

Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100% dan telah dilaksanakan uji laik fungsi.

Untuk pembangunan Seksi IV Cimalaka – Legok (8,2 Km), Seksi V A&B Legok – Ujung Jaya (14,9 Km), dan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan akan selesai konstruksinya pada akhir tahun 2022 mendatang.

0 Komentar